Selasa, 24 Agustus 2010

Sekjen Deptan Tinjau Peternakan Sapi

CURUP – Dalam rangkaiannya ke Kabupaten Rejang Lebong, kemarin (24/8) Sekjen Deptan RI DR Hasanudin Ibrahim juga meninjau peternakan sapi 2 kelompok tani di Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang yang mengelola Sapi bantuan dari Jepang Conterpart Found Second Kennedy Round (CF-SKR) sebanyak120 ekor sapi perah.

Sekjen, pejabat Provinsi Bengkulu didampingi beberapa Anggota Dewan RL mengunjungi Kandang ternak Brahman Cross kelompok maju bersama desa kayu manis kecamatan sindang Kelingi yang merupakan pengembangan pembibitan Ditjen Deptan RI dan Kelompok Sido mulya Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang.

Dalam tinjauan ini ia berharap kepada peternak agar dapat menciptakan Inovasi baru, dan tidak hanya menunggu petunjuk. “Perbanyak koordinasi dengan PPL setempat agar tahu cara berternak yang baik. Buatlah inobasi yang baru, jangan hanya menunggu pentunjuk. Sehingga dapat menciptkan kreasi sendiri,” katanya.

Sekedar mengingatkan, Kabupaten Rejang Lebong beberapa waktu lalu mendapatkan bantuan dari Jepang Conterpart Found Second Kennedy Round (CF-SKR) berupa 120 ekor sapi perah yang diserahkan Pihak Jepang Mr. Kenji Watanabe yang wakili oleh Sekjen Departemen Pertanian (Deptan) RI, DR. Hasanuddin Ibrahim sendiri.

Sementara itu, Kadis Peternakan Propinsi Bengkulu, Ir Irianto Abdullah menjelaskan, sebanyak 120 Sapi batuan Jepang kepada kabupaten Rejang Lebong berproduksi susu, jumlah susu yang dihasilkan bisa mencapai 1,2 ton susu dalam sehari.

Disisi pemasaran, kata Irianto beberapa daerah sudah diarahkan sebagai lahan penjualan seperti linggau maupun Jambi, dikatakannya jika untuk mencukupi kebutuhan susu masyarakat Bengkulu saja produksi itu tidak akan mencukupi, untuk itu pihaknya berharap Bupati dan Wali Kota se-provinsi Bengkulu bisa terlibat untuk mengerahkan PNS dilingkungannya, maupun sekolah-sekolah untuk gemar minum susu hasil produksi RL.

"Jika itu tercapai kita yakin Bengkulu bisa menjadi wilayah produksi susu terbesar di luar pulau Jawa," tukasnya.

Ditambahkannya lagi, hasil produksi susu RL itu sudah mendapat izin dari Departemen kesehatan RI, sehingga aman bisa dikonsumsi oleh masyarakat, hanya saja untuk izin penjualan untuk mendapatkan MD agar bisa dijual ke supermarket masih dalam tahapan proses perizinan. "Kita jamin produksi susu RL aman dikonsumsi oleh masyarakat, jadi tidak perlu ragu dengan jaminan kualitas produksi susu lokal itu," pungkasnya. (CW-01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar