Minggu, 08 Agustus 2010

Isi Bensin, Rumah Ludes Terbakar

CURUP – Sial benar pasangan keluarga, Ramadansyah (32) dan istrinya Rusniar (27) warga Desa Pal 100 Kecamatan Bermani Ulu ini. Akibat dilalap sijago merah, Sabtu (7/8) sekitar pukul 19.00 WIB, rumahnya rata dengan tanah. Akibat peristiwa ini, korban mengalami kerugian sekitar Rp 20 juta.

Ditemui koran ini di rumah mertuanya kemarin, Ramadhan tampak lesu didampingi istrinya, beserta sanak saudaranya yang datang berkunjung. Tak ada satupun harta benda yang tersisa, kecuali kaos bergambar Cagub Agusrin M Najamudin yang dikenakanannya saat terjadinya kebakaran.

“Kami terpaksa melewati bulan puasa Ramadhan dengan menumpang di rumah mertua,” katanya.
Beberapa barang berharga, seperti sepeda motor, kopi enam karung, ijazah, dan seekor kambing, dan 35 liter bensin ludes tak tersisa. Saat ini, korban dan keluarganya sangat membutuhkan uluran tangan pembaca.

Diceritakan Ramadan, malam itu dirinya tengah berada di rumah yang terbuat dari papan dengan luas ukuran 7x5 meter. Selain berprofesi sebagai petani, korban juga bekerja sampingan dengan menjual bensin. Malam itu, datanglah warga setempat yang hendak mengisi bensin. Dengan membawa derigen pembeli, Ramadan lantas masuk ke dalam rumahnya, dan mulai menuangkan bensin ke dalam derigen pembelinya.

Ia mengatakan, malam itu korban yang punya usaha kios bensin eceran sedang melayani pembeli di dalam rumah. Lantaran motor pelanggan yang macet kehabisan bensin, Ia melayani lewat derigen ukuran dua liter. Rumah korban dan 5 rumah lain yang berada dipinggir jalan lintas Curup-Lebong memang belum dialiri listik. Sehingga korban menggunakan lampu teplok untuk penerangan, termasuk pada saat memindahkan 2 liter stok bensin miliknya ke dalam derigen milik pelanggan. Hal itu dilakukan korban di dekat pintu depan rumahnya. Namun saat sedang menuang bensin itu, tiba-tiba api lampu teplok yang berjarak empat meter, langsung menyambar bensin yang sedang dituangkan, dan apipun membesar.

Melihat itu, seketika Ramadan lantas membuang berusaha menyelamatkan anak beserta istrinya melalui pintu belakang. Dalam waktu beberapa menit saja, api sudah berkobar. Warga sekitar berusaha melakukan pemadaman dengan alat seadanya.

Dalam hitungan menit, api sudah berhasil membakar sebagian rumah korban yang berbahan kayu tersebut. Sangking paniknya, korban juga tidak sempat menyelamatkan harta benda yang ada di dalam rumah, termasuk tabungan tahunannnya berupa 350 kg biji kopi hasil Ia bercocok taman. "Kami ini mengandalkan tanaman kopi, panennya hanya satu tahun sekali. Kini tabungan untuk satu tahun itu sudah terbakar hangus, termasuk harta benda saya lainnya," kenangnya dengan mata bercaka-kaca.

Meski sudah dibantu satu unit mobil PBK dari pos Kampung Melayu, tetap saja tak bisa menyelamatkan rumah korban. Dalam waktu sekejap, rumah korban pun rata dengan tanah. (CW-01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar