Minggu, 12 Juni 2011

Gaji 13 Tunggu SE Menkeu

CURUP – Gaji ke 13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Rejang Lebong bakal segera dicairkan. Hal tersebut dibenarkan Sekda Rejang Lebong Sudirman, Sabtu melalui Kabag keuangan Masropen, Sabtu (11/6).
Namun menurut Masropen, jadwal pencairan gaji yang dinantikan PNS tersebut belum bisa dipastikan lantaran masih menunggu Surat Edaran (SE) dari Menteri Keuangan Pusat. "Kita belum bisa pastikan kapan cairnya, namun yang jelas pasti dicairkan, saat ini kita masih menunggu surat edaran Menkeu,"terangnya.
Dijelaskan, anggaran dana untuk gaji 13 sudah disiapkan dan sudah dihitung keseluruhnya. "Itu kan sudah dianggarkan, namun untuk mencairkannya kita harus menunggu edaran dari Menkeu,"terangnya.
Dana untuk gaji ke 13 diperkirakan mencapai Rp 11 milyar rupiah untuk seluruh PNS di lingungan Rejang Lebong. "Untuk besaranya gaji 13 sekitar 1 bulan gaji biasa,"katanya.
Ia juga menegaskan, untuk pencairan gaji 13 ini dipastikan tidak ada pungutan apapun. "Tidak ada pungutan untuk mengambil gaji 13 ini,"tegasnya. (ufa)

Baca Selengkapnya......

Data Tehnis Pemekaran Lembak Rampung

CURUP – Data-data persyaratan teknis yang ditugaskan kepada Intansi sebagai
pendukung persyaratan pemekaran Kabupaten Lembak rampung dikumpulkan. Data tersebut ditujukan untuk mencocokkan data proposal Presidium Lembak dengan data instansi yang valid.
Data Tehnis Pemekaran Lembak Rampung
“Semua data sudah kita terima. Dengan dasar data ini kita akan bahas peluang dan hambatan yang dihadapi dalam proses pemekaran yang akan kita usulkan,” kata Kabag Administrasi Pemerintahan Pemkab RL Aquarius SIp MM.
Untuk kajian akademis, tim kajian pemekaran akan melibatkan universitas yang akan ikut membantu menyusun syarat usulan pemekaran. “Jika tidak ada halangan, minggu ini kita akan lakukan pertemuan untuk membahas berbagai peluang dan hambatan, hasilnya akan kita sampaikan kepada Bupati untuk membuat rekomendasi,” tutur Aquarius.(ufa)

Baca Selengkapnya......

Kamis, 02 Juni 2011

Hasil Stand HUT Curup Hanya Rp 150 Juta?

CURUP – Hasil dari sewa stand dan lapak-lapak yang disiapkan Dinas perindustrian dan perdagangan serta UKM Kabupaten Rejang lebong selama perayan HUT Curup dilapangan setia negara Curup mencapai Rp.150 juta. Hal tersebut dibenarkan Kepala dinas Perindustrian, Perdagangan, Koprasi dan UKM Rejang lebong Daswati SE Rabu (1/6).
Dijelaskanya, dana tersebut saat ini sudah distrok ke kas daerah untuk pemasukan dari perayaan HUT Curup ke 131. "Dana tersebut sudah kita stoprkan ke kas daerah dari penyewaan stand-stand dan lapak yang di sewakan sejumlah penmyewa yang berjualan dan meramaikan sealama perayaan HUT Curup ke 131,"terangnya.
Untuk harga satu stand dalam perayaan HUT Curup dilapangan satu standnya mnecapai Rp.562.500, sementara harga lapak yang ada berfasiarasi sesuai luas yang disewakan. "Semua dana tersebut dari hasil sewa lapak dan stand-stand yang sudah disiapkan oleh panitia HUT Curup,"katanya.
Ia mengaku, perayaan HUT kota curup kali ini cukup kondusif dan berjalan sesuai apa yang direncanakan. "Alhamdulilah acara perayaan HUT Curup dilapangan tahun ini berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan,"ungkap Daswati.
* Parkir Cuma Rp 800 ribu
Sementara itu, pengunjung lokasi pameran HUT Curup ke-131 sungguh fantastis. Ribuan orang datang setiap hari mulai dari pembukaan hingga penutupan acara. Tapi ironisnya, dana parkir yang terkumpul dan menjadi pendapatan daerah baru terkumpul Rp 800 ribu. Padahal jumlah sepeda motor dan mobil yang parkir pun setiap harinya banyak. Kok?
Kadishubkominfo RL Sunan Aspriady SE MM melalui Kabid Angkutan Gustisaf didampingi Koordinator Parkir HUT Kota Curup Saidina Ali mengungkapkan dana Rp 800 dari hasil pengumpulan parkir tersebut baru sementara. Ini lantaran ada dua hari pelaksanaan pemungutan parkir yang belum masuk dan dilaporkan.
Disinggung soal pembagian hasil parkir, hasil tersebut akan dibagi 30 persen untuk kas daerah. Sedangkan 70 persen menjadi hak milik pengelola parkir.
Panitia sendiri sudah menyediakan beberapa tempat perkir resmi. Seperti di GOR Curup, halaman eks Gedung Pat Petulai, belakang Kantor Pos dan belakang Kantor Dinas Pekerjaan Umum. “Selain beberapa parkir itu, semuanya ilegal dan tidak resmi,” tuturnya.
Untuk tarif sendiri ditetapkan Rp 1.000 untuk motor serta Rp 2.000 untuk mobil. Bahkan panitia sudah menyiapkan karcis parkir yang resmi. “Tetapi nyatanya masih banyak laporan yang mengambil tarif Rp 2.000 untuk satu motor,” keluhnya.
Salah satunya diungkapkan Riduan (28) warga Sukowati Curup, ketika ditemui Ia mengaku sempat beberapa kali parkir di lokasi HUT Curup. Petugas parkir dadakan malah menarik tarif Rp 2.000 untuk sebuah motor sekali parkir. “Kita juga tidak diberikan karcis yang resmi. Bahkan saya sempat protes dengan pengelola parkir,” tutupnya. (ufa)

Baca Selengkapnya......

Sedang ‘Ngamar’ Tiga Pasang Non Muhrim Diamankan


CURUP – Tiga pasang manusia bukan muhrim, Selasa (31/5) malam sekitar pukul 22.00 WIB terjaring oleh petugas gabungan dalam razia yustisi. Keenam warga berlainan jenis ini, kedapatan sedang “ngamar” di salah satu penginapan yang berada di Kawasan Selupu Rejang dan Kota Curup. Setelah sempat didata dan diberikan surat pernyataan, keenamnya pun dilepaskan sekitar pukul 00.00 WIB.
Keenam warga yang diamankan itu yakni, Harmeli (37) bersama pasagannya, Herman (34) warga Kelurahan Air Rambai Kecamatan Curup. Keduanya mengaku akan melangsungkan pernikahan. Sementara keempat lainnya, yakni Sofyan (27) warga Rupit Lubuk Linggau, Wawan (34) warga Lubuk Linggau, Fitri (20) warga Lubuk Linggau, Fitriyanti (20) warga Desa Pahlawan Kecamatan Curup Utara.
Dalam razia yustisi ini, petugas gabungan terdiri dari Sat Pol PP, Polisi Militer, Polres RL, Kejari Curup, dan Kodim. Razia dengan target warga yang tidak mempunyai identitas ini, dimulai ke sejumlah penginapan yang di Kota Curup. Sebagian petugas lainnya meluncur ke penginapan yang ada di Kecamatan Selupu Rejang (SR). Hasilnya, di salah satu penginapan Kecamatan SR, petugas mendapati dua pasang muda-mudi tengah berada dalam kamar.
Seketika mereka pun diminta untuk menunjukkan identitas. Karena diketahui kedua pasang muda-mudi ini bukanlah suami istri, petugas lantas menggelandang mereka ke ruangan bagian hukum Pemda RL. Selanjutnya petugas juga menemukan dua pasang manusia berlainan jenis lainnya. Keduanya kedapatan sedang “ngamar” di penginapan tak jauh dari Simpang Lebong.
Keduanya mengaku akan melangsungkan pernikahan. Namun petugas tak begitu saja percaya, dan langsung membawanya ke kantor. Kakan Pol PP RL, Muradi, S.Sos mengatakan, razia ini rutin dilakukan untuk mencegahnya maraknya penyakit masyarakat yang meresahkan warga. “Warga yang diamankan di penginapan hanya diberikan peringatan, kalau sampai tertangkap lagi akan diproses hukum,” ujarnya. (ufa)

Baca Selengkapnya......

Jumat, 27 Mei 2011

Setia Negara Harus Steril

CURUP – Hari ini, seluruh stand dan lapak, baik milik dinas/instansi maupun milik pedagang sudah harus dibongkar. Hingga pukul 12.00 WIB, Lapangan Setia Negara sudah harus steril, tidak ada lagi stand dan lapak yang berdiri.
Dikatakan Sekretaris Panitia Hari Jadi Kota Curup ke 131, Drs Darmansyah, setelah pukul 12.00 WIB, tim gabungan yang terdiri dari Polres RL, Kodim 0409, Dishub Kominfo RL dan Satpol PP akan melakukan operasi, mengecek kondisi lapangan. "Hari Sabtu, hingga jam 12.00 WIB tidak ada lagi stand atau lapak yang berdiri. Besok tim gabungan akan melakasanakan operasi," jelas Darmansyah yang juga sebagai Kabag Kesra Setdakab RL itu.

Ditambahkannya, begitu juga soal Parkir kendaraan. Pukul 16.00 WIB sudah ditertibkan. Tempat parkir selama even pameran dan bazar sudah tidak berlaku lagi. Komposisi parkir, telah diubah. Dikatakan Darmansyah, posisi jalan yang berada di depan Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) RL, disediakan sebagai tempat parkir para pejabat, sedangkan parkir umum, ditempatkan di halaman GOR, Kantor Pos, Halaman Kantor Golkar, di depan Hotel Aman Jaya, Jalan Kartini dan depan SD Center.

Di samping itu, dikatakan Darmansyah, hari ini akan diumumkan stand dinas instansi terbaik. "Besok (hari ini), akan diumumkan pemenang stand terbaik," pungkas Darmansyah. (ufa)

Baca Selengkapnya......

Besok, Ridho Rhoma "Goyang" Kota Curup

CURUP – Besok malam (29/5), pukul 19.00 WIB, pelantun lagu dangdut Ridho Rhoma dan Sonet 2 Band, bakal "menggoyang" Kota Curup, di Lapangan Setia Negara. Kehadiran Ridho Rhoma ini, dalam rangka perayaan puncak Hari Jadi Kota Curup ke 131.
Untuk menyukseskan acara tersebut, panitia menggelar rapat bersama Polres RL, Kodim 0409, Ssatpol PP dan Dinas Perhubungan RL serta penanggung jawab acara dari pihak Four FM dan Dinas PU RL. Dikatakan Kabag Kesra Setdakab RL, Drs Darmansyah yang juga sebagai Sekretaris Panitia itu, persiapan malam puncak sudah hampir 100 persen. Petugas yang diturunkan untuk mengamankan konser, sekitar 600-an personel keamanan dari Polres RL, Kodim 0409 dan Satpol PP.

Darmansyah mengatakan, menurut keterangan penanggung jawab even dari Four FM, Ridho Rhoma bersama Sonet 2 Band datang dari Jakarta hari ini (28/5), sekitar pukul 12.30. Sehingga, diperkirakan Ridho Rhoma dan kawan-kawannya itu tiba di Curup antara pukul 16.00 WIB hingga 16.30 WIB. "Kalau menurut penanggung jawabnya, mereka datang ke Curup besok (hari ini), langsung ke rumah Bupati," ujar Darmansyah.

Penting, diingatkan Darmansyah untuk para penonton yang akan menyaksikan aksi Ridho Rhoma besok, penonton dilarang keras membawa sejata tajam, mengkonsumsi minumam beralkohol atau dalam kondisi memibum-minuman keras, dilarang membawa minuman keras dan narkoba. Apabali kedapatan petugas keamanan, maka tidak ada ampun langsung diseret ke Polres RL untuk diproses secara hukum. "Pada saat hari H nanti, pihak kemananan akan melakukan razia kepada penonton," tegas Darmansyah.

Darmasnyah juga mengatakan, besok pukul 16.00 WIB, di simpang 4 Pasar Tengah atau trafiq light, jalan menuju ke arah Masjid Jamik atau Lapangan Setia Negara ditutup. Kemudian di simpang 4 itu juga jalan menuju ke Kantor Pos Indonesia ditutup. Sehingga, kendaraan dari arah Lebong ketika di traffic light langsung berbelok ke kiri. Selain itu, di Simpang Jalan Kartini di Simpang 5 juga ditutup sejak pukul 16.00 WIB.

Sebab jalan Kartini akan digunakan sebagai tempat parkir, penonton yang datang dari arah Linggau, sedangkan dari arah Lebong parkir disediakan di depan Hotel Aman Jaya dan dari arah bundaran disediakan di halaman gedung olahraga curup. "Jalan yang dibuka hanya satu Jalur saja, yakni Jalan di jalur kiri dari arah bundaran," pungkas Darmansyah.(ufa)

Baca Selengkapnya......