Kamis, 02 Juni 2011

Hasil Stand HUT Curup Hanya Rp 150 Juta?

CURUP – Hasil dari sewa stand dan lapak-lapak yang disiapkan Dinas perindustrian dan perdagangan serta UKM Kabupaten Rejang lebong selama perayan HUT Curup dilapangan setia negara Curup mencapai Rp.150 juta. Hal tersebut dibenarkan Kepala dinas Perindustrian, Perdagangan, Koprasi dan UKM Rejang lebong Daswati SE Rabu (1/6).
Dijelaskanya, dana tersebut saat ini sudah distrok ke kas daerah untuk pemasukan dari perayaan HUT Curup ke 131. "Dana tersebut sudah kita stoprkan ke kas daerah dari penyewaan stand-stand dan lapak yang di sewakan sejumlah penmyewa yang berjualan dan meramaikan sealama perayaan HUT Curup ke 131,"terangnya.
Untuk harga satu stand dalam perayaan HUT Curup dilapangan satu standnya mnecapai Rp.562.500, sementara harga lapak yang ada berfasiarasi sesuai luas yang disewakan. "Semua dana tersebut dari hasil sewa lapak dan stand-stand yang sudah disiapkan oleh panitia HUT Curup,"katanya.
Ia mengaku, perayaan HUT kota curup kali ini cukup kondusif dan berjalan sesuai apa yang direncanakan. "Alhamdulilah acara perayaan HUT Curup dilapangan tahun ini berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan,"ungkap Daswati.
* Parkir Cuma Rp 800 ribu
Sementara itu, pengunjung lokasi pameran HUT Curup ke-131 sungguh fantastis. Ribuan orang datang setiap hari mulai dari pembukaan hingga penutupan acara. Tapi ironisnya, dana parkir yang terkumpul dan menjadi pendapatan daerah baru terkumpul Rp 800 ribu. Padahal jumlah sepeda motor dan mobil yang parkir pun setiap harinya banyak. Kok?
Kadishubkominfo RL Sunan Aspriady SE MM melalui Kabid Angkutan Gustisaf didampingi Koordinator Parkir HUT Kota Curup Saidina Ali mengungkapkan dana Rp 800 dari hasil pengumpulan parkir tersebut baru sementara. Ini lantaran ada dua hari pelaksanaan pemungutan parkir yang belum masuk dan dilaporkan.
Disinggung soal pembagian hasil parkir, hasil tersebut akan dibagi 30 persen untuk kas daerah. Sedangkan 70 persen menjadi hak milik pengelola parkir.
Panitia sendiri sudah menyediakan beberapa tempat perkir resmi. Seperti di GOR Curup, halaman eks Gedung Pat Petulai, belakang Kantor Pos dan belakang Kantor Dinas Pekerjaan Umum. “Selain beberapa parkir itu, semuanya ilegal dan tidak resmi,” tuturnya.
Untuk tarif sendiri ditetapkan Rp 1.000 untuk motor serta Rp 2.000 untuk mobil. Bahkan panitia sudah menyiapkan karcis parkir yang resmi. “Tetapi nyatanya masih banyak laporan yang mengambil tarif Rp 2.000 untuk satu motor,” keluhnya.
Salah satunya diungkapkan Riduan (28) warga Sukowati Curup, ketika ditemui Ia mengaku sempat beberapa kali parkir di lokasi HUT Curup. Petugas parkir dadakan malah menarik tarif Rp 2.000 untuk sebuah motor sekali parkir. “Kita juga tidak diberikan karcis yang resmi. Bahkan saya sempat protes dengan pengelola parkir,” tutupnya. (ufa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar