Selasa, 14 September 2010

Jalaluddin: Pemerintah Harus Penuhi Tuntutan Warga Lembak

CURUP – Anggota DPRD RL Jalaluddin kepada Musirawas Ekspres mendesak agar pemerintah Kabupaten Rejang Lebong segera memenuhi tuntutan warga Lembak. Namun jika tuntutan itu masih sebatas pemekaran wilayah. Jika warga lembak tetap bersikkukuh akan memisahkan diri dengan Provinsi bengkulu, pihaknya tidak akan berbuat banyak.

“Baiknya warga lembak memekarkan diri menjadi kabupaten sendiri. Dan DPRD RL akan mendesak agar pemkab RL memenuhi segala tuntutan persyaratan untuk memekarkan lembak. Seperti beberapa fasilitas sayart pemekaran dan seperti yang diutarakan oleh Ketua Presidium Lembak Ishak Zaidin,” kata Politisi PAN ini (14/9) kemarin.

Selain itu ia meminta kepada pimpinan dewan agar menggelar pertemuan antara DPRD RL dan Tokoh Masyarakat Lembak untuk persiapan pemekaran ini. “Mari kita duduk satu meja untuk membahas masalah ini. Kalau kita terus berstatement melalui media. Maka tidak akan ada ujungnya. Yang ada malah tambah masalah. Untuk saya meminta kepada Pimpinan Dewan agar segera melakukan pertemuan dengan para tokoh masyarakat dari wilayah lembak,” paparnya.

Selain itu juga, ia meminta kepada Bupati yang sebentar dilantik agar segera menggelar pertemuan dengan para tokoh wilayah lembak agar persoalan ini tidak berlarut-larut. “Sehingga dengan pertemuan ini segala permasalahan akan bertemu titik-terangnya,” tandasnya.

Selaku Ketua Komisi III DPRD RL dan juga Putra Lembak, ia akan mengkawal pemerataan pembangunan untuk wilayah lembak. Bahkan jikaperlu pembangunan diwilayah curup akan diminimalisir untuk memperlancar pembangunan di wilayah lembak. “Saya dan teman-teman di DPRD RL akan mengkawal anggaran pembangunan untuk wilayah lembak. Asal untuk pemekaran. Kalau memisahkan diri bergabung ke kabupaten lain, saya tidak bisa jamin,” katanya. (CW-01)

1 komentar:

  1. Sebaiknya Bupati RL jangan berdiam diri dan membiarkan kondisi demikian termasuk gubernur. Tapi sangat disayangkan pak Kemana anggota DPR DAPIL LEMBAK, kok selama ini tidak ada suara lantang dan membiarkan kondisi wilayah lembak sebagai wilayak anak tiri dan masyarakat kelas 3 yang jauh dari perhatian.

    Dr. Kamaludin
    FE UNIB

    BalasHapus